| 6 Comments
sudah lama saya ingin menulis topik ini.
sebuah isu yang cukup penting di Korea. Di dunia Drama, hal ini menjadi sebuah hal yang amat menyedihkan karena sikap lebay para penggemar ketika idola mereka menerima surat panggilan, terkait pemenuhan kewajiban yang satu ini. Di dunia analisa kemajuan negara korea?. Isu ini juga menjadi poin yang acap kali dikait-kaitkan sebagai “tanggan tak terlihat” yang menjaga semangat bangsa Korea untuk terus menjadi negara maju.
Terlepas dari beberapa poin yang menjadikan isu ini menarik. saya ingin sedikit berbagi kepada sobat terkait sebuah kewajiban unik yang diperuntuhkan bagi semua warga negara pria bangsa korea: Wajib Militer.
Siapakah yang menjadi sasaran kewajiban ini?.
Wajib militer memiliki dunia regulasi tersendiri di Korea. Bagi para pekerja maka tak jarang pemilik perusahaan memberikan perlakuan khusus berupa tetap memberikan gaji meski mereka tidak masuk. demikian pula dengan dunia pendidikan, pihak universitas memberikan berbagai kemudahan untuk mendukung para mahasiswa yang sedang melakukan wajib militer. Kemudahan yang dimaksud adalah kemudahan “asli” dalam arti sesungguhnya. Mereka memperoleh kemudahan baik berupa perlakuan birokrasi maupun jaminan administrasi yang tidak akan menyebabkan kerugian bagi sang mahasiswa di masa yang akan datang.
Wajib militer dan kampus
Kampus selalu menjadi titik pengecualian dalam beberapa keputusan nasional negara, termasuk perkara wajib militer . Di dalam kampus terdapat bentuk lain dari wajib militer korea. Wajah lain wajib militer ini bernama program R. T. O. C. [Reserve Officer Training Crops). Dari pemaham saya, program ini sebentuk sekolah atau training taruna di negara kita. Sebelum saya membahas ROTC lebih jauh, ingin saya sampaikan kepada sobat perbedaan atara RTOC dan wajib militer umum yang sudah pasti terdapat di luar wilayah kampus.
Bentuk umum wajib militer adalah berupa aktivitas "magang" selama 2 tahun di satuan militer tertentu. selama 2 tahun, tanpa jedah, mereka melakukan aktivitas yang tidak berbeda nyata dengan aktivitas militer sungguhan. Mereka ditemptakan dalam satuan tertentu berdasarkan semacam test kalayakan penempatan. Merekap pun memmiliki kewajiban tinggal di barak dan boleh meninggalkan satuan dengan alasan terntentu saja. Ketika selesai "magang" mereka dapat kembali kepada aktivitas terakhir atau bisa melanjutkan karier di dunia militer. Seluruh alumni wajib militer akan mendapatkan pangkat 4 garis merah di lengan mereka. Untuk opsi terakhir (bergabung dengan militer) merupakan pilihan langkah yang dilakukan para pemuda korea. Mereka yang memilih ini biasanya akan lebih memilih jalur ROTC ketimbang jalur wajib militer umum yang memang akan lebih berat secara fisik. Karena RTOC hanya terdapat di kampus, maka para pemuda korea yang tidak berkesempatan melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi -universitas- tapi ingin meniti karir di dunia militer, maka mereka tidak memiliki pilihan lain selain memulai karier melalui jalur wajib militer bentuk umum ini.
Saya juga melihat jikalau wajib militer semakin menjadi sedikit tidak populer dikalangan para pemuda korea. Di satu sisi mereka merasa terbebani [namun tidak seperti yang ditulis dalam sebuah blog, mereka mengatakan jikalau wajib militer sudah menjadi semacam mimpi buruk bagi pemuda korea], secara bersamaan mereka menerima konpensasi logis dari pengorbanan selama dua tahun tersebut. Sistem senioritas yang “tegas dan jelas” dalam komunitas bangsa korea, selain disebabkan pengaruh ruh feodal masa lalu, juga ikut dipertahankan oleh sistem wajib militer yang memang kental dengan nuansa hirarki senioritas ini.
Kembali pada RTOC. Berbeda dengan wajib militer bentuk umum, RTOC memiliki gengsi tersendiri. Para mahasiswa yang tergabung dalam RTOC bebas berkeliaran di kampus masing-masing untuk melakukan aktivitas belajar sebagai mahasiswa dan mengikuti pelatihan ketarunaan di masa bersamaan. Ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa RTOC dapat ditemukan di setiap kampus. Di negara non wajib militer (saya masih bingung untuk kasus Indonesia. apakah indonesia merupakan negara yang memberlakukan wajib militer atau tidak?. menurut wikipedia versi bahasa indonesia, bangsa kita masuk dalam kategori negara pelaku wajib militer, CWIIM) bentuk RTOC ini diadopsi menjadi sebuah aktivitas mahasiswa yang bernama RESIMEN. untuk pernyataan terakhir adalah sebuah spekulasi dari penulis yang berkadara 100%. Namun jika menelisik lebih cermat, sobat akan sepakat dengan spekulasi tersebut.
Para taruna RTOC menempuh test sebelum dinyatakan berhak untuk bergabung. Syarat tidak berkaca mata dan tinggi minimal di negara kita mungkin tidak menjadi salah satu syarat di korea [saya jadi ingat dengan pengalaman saat mengikuti test masuk SMU bergaya sama dengan RTOC di bilangan Magelang beberapa tahun yang lalu]. Saya melihat banyak sekali anggota taruna RTOC yang mengenakan kaca mata dan (meskipun tidak banyak) memiliki tinggi badan tidak tinggi dalam standar militer negara kita. Namun demikian satu hal yang menyamakan mereka, mereka memiliki bentuk tubuh lurus dan bagus serta meneganakan seragam selama menggikuti program RTOC. Untuk kewajiban mengenakan seragam masih belum jelas bagi saya, karena saya masih sering melihat adik kelas mengenakan pakaian bebas ketika mengunjungi lab di sore atau malam hari.
Para taruna RTOC memiliki pusat pelatihan dan kantor tersendiri di kampus mereka masing-masing. Berbeda dengan wajib militer bentuk umum, mereka akan menjalani masa pelatihan selama 4 tahun. namun demikian alumni RTOC akan memiliki pangkat yang lebih tinggi dari almuni wajib militer umum dan diproyeksikan menjadi para pendidik peserta wajib militer bentuk umum. Alumni RTOC memperoleh pangkat berbentuk belah ketupat berjumlah dua di lengan mereka. Alumni RTOC memiliki kemudahan untuk mengikuti test militer jika mereka benar-benar memiliki minat di dalam dunia militer.sudah pasti untuk urusan fasilitas anggota RTOC akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dengan peserta wajib militer bentuk umum.
demikian sobat. kita sudah sampai diakhir tulisan seputar wajib militer ini. mudah2an bermanfaat.
sumber primer: wawancara dengan adik kelas yang sedang menajalankan program RTOC
sumber skunder: wawancara dari teman lab yang memiliki keluarga di militer dan yang tidak ikut wajib militer karena penrah kecelakaan di masa kecilnya plus baca-baca dari inet.
terima kasih untuk semua nara sumber
chong mal gamsahmnida. finnaly, nu nen sel ot sumnida
sebuah isu yang cukup penting di Korea. Di dunia Drama, hal ini menjadi sebuah hal yang amat menyedihkan karena sikap lebay para penggemar ketika idola mereka menerima surat panggilan, terkait pemenuhan kewajiban yang satu ini. Di dunia analisa kemajuan negara korea?. Isu ini juga menjadi poin yang acap kali dikait-kaitkan sebagai “tanggan tak terlihat” yang menjaga semangat bangsa Korea untuk terus menjadi negara maju.
Terlepas dari beberapa poin yang menjadikan isu ini menarik. saya ingin sedikit berbagi kepada sobat terkait sebuah kewajiban unik yang diperuntuhkan bagi semua warga negara pria bangsa korea: Wajib Militer.
Siapakah yang menjadi sasaran kewajiban ini?.
Laki-laki Korea berusia 20 tahun yang sehat jasmani dan rohani harus ikut wajib militer selama 2 tahun. Walau mereka bebas dari kewajiban itu dengan alasan tertentu, namun harus bekerja di instansi pemerintah sesuai dengan masa kewajibannya untuk wajib militer . Oleh karena itu semua laki-laki yang menghindari kewajibannya akan dihukum dan mendapat kesulitan untuk mejalankan kehidupan di masyarakat dan karirnya di Korea. diperoleh dari siniDemikianlah. Semua pria dewasa berusia 20 tahun ke atas dengan kriteria umum yang dimaksud akan menerima surat pemanggilan untuk bertugas layaknya seorang militer selama 2 tahun. mengapa saya gunakan kata “ke atas” di bagian informasi umur?. Dalam beberapa kasus banyak sekali pemuda korea yang memenuhi panggilan wajib militer pada usia di atas 20 tahun. Sudah pasti setelah menempuh beberapa regulasi yang telah diatur sedemikian rupa.
Wajib militer memiliki dunia regulasi tersendiri di Korea. Bagi para pekerja maka tak jarang pemilik perusahaan memberikan perlakuan khusus berupa tetap memberikan gaji meski mereka tidak masuk. demikian pula dengan dunia pendidikan, pihak universitas memberikan berbagai kemudahan untuk mendukung para mahasiswa yang sedang melakukan wajib militer. Kemudahan yang dimaksud adalah kemudahan “asli” dalam arti sesungguhnya. Mereka memperoleh kemudahan baik berupa perlakuan birokrasi maupun jaminan administrasi yang tidak akan menyebabkan kerugian bagi sang mahasiswa di masa yang akan datang.
Wajib militer dan kampus
Kampus selalu menjadi titik pengecualian dalam beberapa keputusan nasional negara, termasuk perkara wajib militer . Di dalam kampus terdapat bentuk lain dari wajib militer korea. Wajah lain wajib militer ini bernama program R. T. O. C. [Reserve Officer Training Crops). Dari pemaham saya, program ini sebentuk sekolah atau training taruna di negara kita. Sebelum saya membahas ROTC lebih jauh, ingin saya sampaikan kepada sobat perbedaan atara RTOC dan wajib militer umum yang sudah pasti terdapat di luar wilayah kampus.
Bentuk umum wajib militer adalah berupa aktivitas "magang" selama 2 tahun di satuan militer tertentu. selama 2 tahun, tanpa jedah, mereka melakukan aktivitas yang tidak berbeda nyata dengan aktivitas militer sungguhan. Mereka ditemptakan dalam satuan tertentu berdasarkan semacam test kalayakan penempatan. Merekap pun memmiliki kewajiban tinggal di barak dan boleh meninggalkan satuan dengan alasan terntentu saja. Ketika selesai "magang" mereka dapat kembali kepada aktivitas terakhir atau bisa melanjutkan karier di dunia militer. Seluruh alumni wajib militer akan mendapatkan pangkat 4 garis merah di lengan mereka. Untuk opsi terakhir (bergabung dengan militer) merupakan pilihan langkah yang dilakukan para pemuda korea. Mereka yang memilih ini biasanya akan lebih memilih jalur ROTC ketimbang jalur wajib militer umum yang memang akan lebih berat secara fisik. Karena RTOC hanya terdapat di kampus, maka para pemuda korea yang tidak berkesempatan melanjutkan pendidikan ke tingkat lebih tinggi -universitas- tapi ingin meniti karir di dunia militer, maka mereka tidak memiliki pilihan lain selain memulai karier melalui jalur wajib militer bentuk umum ini.
Saya juga melihat jikalau wajib militer semakin menjadi sedikit tidak populer dikalangan para pemuda korea. Di satu sisi mereka merasa terbebani [namun tidak seperti yang ditulis dalam sebuah blog, mereka mengatakan jikalau wajib militer sudah menjadi semacam mimpi buruk bagi pemuda korea], secara bersamaan mereka menerima konpensasi logis dari pengorbanan selama dua tahun tersebut. Sistem senioritas yang “tegas dan jelas” dalam komunitas bangsa korea, selain disebabkan pengaruh ruh feodal masa lalu, juga ikut dipertahankan oleh sistem wajib militer yang memang kental dengan nuansa hirarki senioritas ini.
Kembali pada RTOC. Berbeda dengan wajib militer bentuk umum, RTOC memiliki gengsi tersendiri. Para mahasiswa yang tergabung dalam RTOC bebas berkeliaran di kampus masing-masing untuk melakukan aktivitas belajar sebagai mahasiswa dan mengikuti pelatihan ketarunaan di masa bersamaan. Ini mungkin menjadi salah satu alasan mengapa RTOC dapat ditemukan di setiap kampus. Di negara non wajib militer (saya masih bingung untuk kasus Indonesia. apakah indonesia merupakan negara yang memberlakukan wajib militer atau tidak?. menurut wikipedia versi bahasa indonesia, bangsa kita masuk dalam kategori negara pelaku wajib militer, CWIIM) bentuk RTOC ini diadopsi menjadi sebuah aktivitas mahasiswa yang bernama RESIMEN. untuk pernyataan terakhir adalah sebuah spekulasi dari penulis yang berkadara 100%. Namun jika menelisik lebih cermat, sobat akan sepakat dengan spekulasi tersebut.
Para taruna RTOC menempuh test sebelum dinyatakan berhak untuk bergabung. Syarat tidak berkaca mata dan tinggi minimal di negara kita mungkin tidak menjadi salah satu syarat di korea [saya jadi ingat dengan pengalaman saat mengikuti test masuk SMU bergaya sama dengan RTOC di bilangan Magelang beberapa tahun yang lalu]. Saya melihat banyak sekali anggota taruna RTOC yang mengenakan kaca mata dan (meskipun tidak banyak) memiliki tinggi badan tidak tinggi dalam standar militer negara kita. Namun demikian satu hal yang menyamakan mereka, mereka memiliki bentuk tubuh lurus dan bagus serta meneganakan seragam selama menggikuti program RTOC. Untuk kewajiban mengenakan seragam masih belum jelas bagi saya, karena saya masih sering melihat adik kelas mengenakan pakaian bebas ketika mengunjungi lab di sore atau malam hari.
Para taruna RTOC memiliki pusat pelatihan dan kantor tersendiri di kampus mereka masing-masing. Berbeda dengan wajib militer bentuk umum, mereka akan menjalani masa pelatihan selama 4 tahun. namun demikian alumni RTOC akan memiliki pangkat yang lebih tinggi dari almuni wajib militer umum dan diproyeksikan menjadi para pendidik peserta wajib militer bentuk umum. Alumni RTOC memperoleh pangkat berbentuk belah ketupat berjumlah dua di lengan mereka. Alumni RTOC memiliki kemudahan untuk mengikuti test militer jika mereka benar-benar memiliki minat di dalam dunia militer.sudah pasti untuk urusan fasilitas anggota RTOC akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dengan peserta wajib militer bentuk umum.
demikian sobat. kita sudah sampai diakhir tulisan seputar wajib militer ini. mudah2an bermanfaat.
sumber primer: wawancara dengan adik kelas yang sedang menajalankan program RTOC
sumber skunder: wawancara dari teman lab yang memiliki keluarga di militer dan yang tidak ikut wajib militer karena penrah kecelakaan di masa kecilnya plus baca-baca dari inet.
terima kasih untuk semua nara sumber
chong mal gamsahmnida. finnaly, nu nen sel ot sumnida
No comments:
Post a Comment