AKRAB DENGAN IKAN CUPANG
Sembilan tahun menggeluti ikan cupang, membuat Hari Respati
sangat akrab dengan ikan unik tersebut. Bahkan dia terpilih sebagai
ketua perkumpulan penggemar ikan cupang. Hanya saja, hingga kini dia
belum berani menilai kualitas ikan bernama latin Betta splendens itu.
Ketua Tugu Muda Semarang Betta Community itu tak berani menjadi juri kontes cupang. ''Saya tak berani menilai. Sebab menentukan kualitas cupang bukan persoalan yang gampang. Banyak kriteria yang harus dinilai,'' tutur Hari yang menjadi Ketua Pelaksana Semarang Betta Contest 2006. Kontes ikan cupang itu akan digelar di Pasar Ikan Higienis, Jalan Pengapon, Minggu (23/7). Lomba akan diikuti paling sedikit 100 peserta dari berbagai kota di Jateng. Selain lomba, di tempat yang sama juga digelar pameran ikan hias.Hari mengatakan, sudah lama menggemari ikan hias jenis itu. Namun baru pada 1997 benar-benar memfokuskan diri sepenuhnya pada ikan yang dulunya lebih dikenal sebagai ikan aduan. Koleksi ikan cupang yang dimilikinya mencapai 200 ekor. Dari jumlah itu, 50 ekor di antaranya termasuk ikan mahal, harganya Rp 100.000 - Rp 500.000 per ekor.
Ikan Aduan
Saat
menjadi ikan aduan, bentuk sirip cupang pendek dan warna tidak cerah.
Dalam perkembangannya, cupang berevolusi menjadi ikan hias karena
keindahan siripnya. Cupang hias dihasilkan melalui kawin silang dalam
beberapa keturunan.Yang berkembang tak hanya bentuk tubuh dan sirip,
tetapi juga warna menjadi lebih cerah dibanding dengan cupang aduan.
"Merawat ikan cupang cukup susah. Pemeliharaannya harus benar-benar
teliti. Tak sekadar memberi pakan, tetapi juga memperhatikan kualitas
air tempat ikan dipelihara," ungkap dia.
Jenis
ikan cupang yang populer di Indonesia saat ini antara lain serit,
halfmoon, double tail dan plakat. Ikan jenis halfmoon dan plakat, lebih
banyak didatangkan dari Thailand. Sedangkan jenis serit, produk
Indonesia paling unggul.Dalam setiap lomba, selalu muncul jenis baru
yang memiliki keunggulan tersendiri. Karena itu, dalam lomba di
Semarang, juga diharapkan muncul jenis baru. Salah satu jenis disebut
ikan halfmoon karena ekor ikan itu hampir menutupi setengah badannya dan
berbentuk seperti bulan setengah pada malam hari.Sementara di
Indonesia, ikan cupang jenis serit menjadi andalan dalam berbagai kontes
tingkat internasional. Sebab ikan itu lebih unggul dalam bentuk dan
ukuran serta siripnya yang mirip sisir. "Ikan cupang yang baik itu
dilihat dari kesempurnaan bentuk tubuh dan siripnya," tambah dia. (Rosyid Ridho-18m) (22 Juli 2006)
Sumber :
Sumber Gambar:
BETERNAK IKAN CUPANG
Beternak
Ikan Cupang ini bisa dibilang gampang – gampang mudah. Sebenarnya ada
hal yang harus diperhatikan sebelum mengawinkan ikan kesayangan anda.
Kalau salah bisa – bisa ikan cupang kesayangan anda tidak jadi kawin dan
menghasilkan terlur, tetapi malah mati.
Hal – hal tersebut adalah
MEMILIH INDUKAN
Kalau
kita memilih ikan yang akan dikawinkan, sebaiknya pilih ikan yang bagus
meskipun bukan ikan level1 yang biasanya di lombakan. Asalkan indukan
itu bagus, maka kemungkinan anakan yang dihasilkan akan bagus pula.
Karena anakan akan memiki sifat dari indukannya.
Untuk ikan jantan,
- Pilih ikan yang sering berenang di bawah ataupun melayang ditengah permukaan. Jangan pilih ikan yang sering berenang pada permukaan air. Hal itu menandakan bahwa ikan itu dalam kedaan tidak sehat.
- Pilih ikan yang sering berenang di bawah ataupun melayang ditengah permukaan. Jangan pilih ikan yang sering berenang pada permukaan air. Hal itu menandakan bahwa ikan itu dalam kedaan tidak sehat.
-
Pilihlah ikan yang memiliki warna cerah. Meskpun ikan itu berwarna
gelap (hitam) pilihlah warna yang mengkilat. Karena itu merupakan ciri
pejantan tangguh
-
Ikan cupang jantan haruslah lincah. Jika ingin mengetahui lincah atau
tidak ikan itu, coba dekatkan dengan cupang jantan lain. Maka akan
terlihat nantinya.
Untuk ikan betina
- Ikan betina memiliki warna pudar dan gerakannya tidak lincah. Ikan ini cenderung lebih sering diam.
-
Pilih ikan cupang betina yang memiliki matang telur. Betina yang matang
telur dapat diketahui dari perutnya yang buncit dan dibagian perut
bawahnya (dekat dengan sirip dasi ikan) ada semacam bintik bintik putih.
-
Ikan ini haruslah sudah berumur diatas 4 bulan. Sebetulnya bisa
mengawinkan dibawah umur 4 bulan, misalnya 3 bulan keatas. Namun..ikan
ini akan menghasilkan telur yang tidak cukup banyak.
PAKAN
Sebelum
ikan betina dimasukkan kedalam wadah pemijahan, sebaiknya 2-3 hari
sebelumnya diberi makanan jentik nyamuk. Agar perutnya semakin buncit
dan telur yang dihasilkan bisa semakin banyak.
KUALITAS AIR
Kondisi
air ini sangat penting dalam proses pemijahan, malah untuk masa
penetasan telur kondisi air akan sangat banyak dibutuhkan. Kondisi air
yang baik, memiliki lebih kurang ph 7. Jika ph air terlalu asam ataupun
terlalu basa, maka akan sangat berpengaruh terhadap keadaan ikan.
TEMPAT PEMIJAHAN
Tempat
pemijahan ikan cupang sebetulnya tidaklah lebih besar jika dibandingkan
dengan tempat pemeliharaannya. Cukup gunakan akuarium berukuran kecil
ataupun toples – toples yang ada. Jika tempat terlalu besar, kemungkinan
kawin ikan ini sangatlah kecil, karena saling jauh jarak antara ikan
jantan dan ikan betina.
Tahap – tahap yang perlu dilakukan :
1. Pindahkan ikan jantan ke dalam wadah pemijahan dan biarkan dahulu selama satu hari. agar si jantan ini bisa beradaptasi dengan daerah barunya tersebut.
1. Pindahkan ikan jantan ke dalam wadah pemijahan dan biarkan dahulu selama satu hari. agar si jantan ini bisa beradaptasi dengan daerah barunya tersebut.
2.
Dekatkan si jantan dan betina, PDKT istilahnya. Dengan cara menempatkan
betina ke dalam tempat si jantan, namun si betina jangan dimasukkan
terlebih dahulu. Gunakan gelas aqua ataupun plastik untuk cupang betina.
3.
Biarkan kedaaan seperti diatas hingga 1-2 hari. Lihatlah, apabila pada
permukaan tempat cupang jantan sudah banyak gelembung – gelembung yang
dibuat, berarti cupang jantan itu sudah siap. Setelah itu langsung
masukkan saja cupang
betina ke dalamnya. Dan biarkan ke adaan ikan seperti itu.
4.
Sekitar 1-2 hari lihatlah ikan tersebut. Jika berhasil, di permukaan
akan ada banyak terlur berwarna putih yang menempel pada gelembung –
gelembung yang sebelumnya pernah dibuat oleh cupang jantan.
5.
Setelah tahu ada terlur, sebaiknya angkat dan pindahkan cupang betina
ke dalam tempat lain. Karena kebanyakan cupang betina memakan telurnya
sendiri. Berbalik dengan cupang jantan yang selalu menjaga telurnya
dengan penuh siaga dan kasih sayang.
6.
Jangan lupa beri makan secukupnya, baik cupang jantan maupun cupang
betina. Karena setelah proses pemijahan itu selesai, kedua ikan akan
sangat kelelahan dan butuh makanan untuk asupan energi. Terutama untuk
cupang betina, beri ia waktu istirahat sebelum akan dikawainkan kembali.
Sebaliknya, cupang jantan juga diberi makan agar tidak kelaparan dan
memakan telur – telurnya sendiri.
7.
Cukup butuh waktu 2 hari saja untuk menunggu telur itu menetas. Nanti
akan terlihat meski sangat kecil, anakan berenang meski belum sempurna
dan masih dibantu ikan jantan. Jika anakan jatuh ke dasar, maka akan
diambil dan diletakkan kembali ke dalam gelembung – gelembungnya.
8.
Berilah makanan anakan itu setelah 2-3 hari dari telur menetas.
Biasanya anakan diberi makanan infusaria (anak kutu air) atau kalau
tidak ada, bisa diberikan kutu air yang telah disaring.
Hal
ini saya paparkan berdasarkan yang sudah pernah saya lakukan dan juga
berdasarkan penelitian – penelitian terhadap hal tersebut. (naif05, 28
Maret 2009)
Sumber :
Sumber Gambar :
TEKNIK MEMPRODUKSI BETTA (IKAN CUPANG) JANTAN
Pendahuluan
Ikan Betta atau dengan sebutan populer ikan cupang (Betta Splendens)
merupakan salah satu ikan hias yang mempunyai nilai komersial, baik
untuk pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Sebagai ikan hias yang
gemar berantem, mempunyai penampilan yang menarik yaitu mempunyai sirip
yang relatif panjang dengan spektrum warna yang bagus sedangkan pada
ikan betta betina penampilannya kurang menarik, karena siripnya tidak
panjang dan warnanya pun tidak cerah sehingga pada ikan betta, jenis
kelamin jantan lebih tinggi dibanding jenis kelamin betina. Dengan
dasarnya itulah diperlukan upaya memperbanyak produksi ikan Betta
jantan, yang dapat dilakukan secara masal.
Teknik Pemijahan dan Produksi
Pada
induk jantan yang matang gonad warna siripnya lebih cerah sedang pada
induk betina perutnya membuncit dan secara transparan, telur pada
saluran pengeluaran dapat terlihat.
Pada
prinsipnya pemijahan dilakukan secara berpasangan dalam setiap wadah
yang terpisah (akuarium, ember atau dalam kotak-kotak yang ditempatkan
didalam bak). Sebelum dicampurkan induk betina dimasukkan dalam botol
agar tidak mengganggu jantan dalam membuat sarang busa. Sarang dibuat
dengan cara mengambil gelembung udara dari permukaan dan melepaskannya
ke bawah permukaan daun atau tanaman air yang mengapung dipermukaan air.
Proses ini berlanjut berjam-jam dengan sesekali berhenti untuk makan.
Bila
sarang telah siap, induk betina dikeluarkan dari botol, dicampurkan
dengan jantan agar dapat memulai pemijahan. Pada saat pemijahan tubuh
jantan menyelubungi induk betina membentuk huruf " U " dengan ventral
saling berdekatan selama + 1
menit sampai mengeluarkan telur yang segera dibuahi sperma. Telur
perlahan tenggelam dan akan segera diambil oleh induk jantan dengan
mulutnya untuk selanjutnya diletakkan disarang busa. Proses pemijahan
berlangsung selama + 1
jam dengan 20-25 tahap pemijahan yang sama. Ketika aktifitas pemijahan
berakhir, induk betina dipindahkan dari tempat pemijahan untuk
dikembalikan ke tempat pemeliharaan induk, namun sebaiknya lebih dulu
dimasukkan dalam larutan metyline blue 2 mg/liter selama 24 jam untuk
mengobati luka yang mungkin ada setelah pemijahan. Sedang induk jantan
tetap pada wadah pemijahan untuk merawat dan menjaga telur sampai
menetas. Dalam setiap kali pemijahan diperoleh telur sebanyak 1000-1500
butir. Selanjutnya pemeliharaan larva dan pendederan serta pembesaran
dapat dilakukan pada wadah berupa bak tembok dengan pakan berupa cacing
Tubifex sp. atau Chironomus sp. untuk siap dipasarkan.
Teknik Memperbanyak Ikan Betta Jantan
Ikan
betta jantan mempunyai warna yang lebih cerah dan sirip-sirip yang
lebih panjang dibanding ikan betta yang betina. Oleh karena itu ikan
betta jantan lebih diminati konsumen dan mempunyai nilai komersial yang
lebih tinggi dibanding yang betina. Sehubungan dengan itu perlu
dilakukan teknik memperbanyak produksi ikan betta jantan dalam setiap
kali pemijahan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
pemberian hormon androgen pada masa diferensiasi kelamin.
Teknik pemberian hormon tersebut adalah dengan cara meremdam telur ikan betta pada fase bintik mata ( + 30
jam setelah pemijahan ) kedalam larutan hormon 17 Alpa metiltestosteron
dengan konsentrasi 20 mg/liter air selama 8 jam. Pembuatan larutan
hormon tersebut adalah dengan cara melarutkan hormon sebanyak 20 mg ke
dalam 1 ml alkohol 70 % dan selanjutnya dimasukan keair yang akan
dipakai merendam sebanyak 1 liter.
Telur
hasil perendaman dimasukkan kembali kedalam wadah yang berisi air
dengan diberi larutan metyline blue untuk mencegah timbulnya jamur dalam
proses penetasan. Tahap selanjutnya sama dengan prosedur pembenihan
ikan betta sampai berumur tiga bulan untuk dapat dibedakan jenis
kelaminnya. Diharapkan dengan pemberian hormon steroid tersebut dapat
memperbanyak ikan betta jantan sampai dengan 95 % dalam setiap
pemijahan. (RAD)
Sumber :
14 Mei 2009
Sumber Gambar:
IKAN CUPANG PEMAKAN JENTIK NYAMUK
Dengan datangnya musim hujan, biasanya terdapat wabah penyakit. Salah satu penyakit yang menyerang pada musim hujan adalah penyakit demam berdarah yang disebabkan nyamuk Aedes Aegypty.
Apabila disekitar pekarangan terdapat genangan air baik kolam, akuarium maupun bak – bak air sangat disarankan untuk pemeliharaan ikan cupang sebagai pemangsa jentik – jentik nyamuk yang merupakan penyebab sakit demam berdarah.
Adapun pemeliharaan ikan jenis tersebut adalah dengan kepadatan 2 ekor ikan per meter persegi. Dengan kepadatan tersebut sudah mampu memangsa jentik – jentik nyamuk dalam wadah air seluas satu meter persegi. Selain harganya murah, kedua jenis ikan itu juga tidak perlu diberi makan karena mereka mudah hidup di air yang bersih. Pembelian kedua jenis ikan itu marak sejak dua tahun terakhir ini. Biasanya kedua jenis ikan laku keras saat memasuki musim hujan seriring terjadinya peningkatan penyakit DBD.
Cara tersebut merupakan salah satu alternative pencegahan terhadap penyakit demam berdarah yang disarankan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan serta Dinas Kesehatan Kab. Sragen. ( Disnaknews - Bpr/Snt ), 23 Desember 2008
Sumber :
14 Mei 2009
Sumber Gambar :
BUDIDAYA IKAN CUPANG (2)
Pendahuluan
Keindahan
tubuh dan ciri-ciri yang spesifik yang dimiliki oleh setiap ikan hias
serta nilai ekonomis, adalah faktor utama yang harus diperhatikan dalam
budidaya ikan hias. Salah satu jenis ikan yang memiliki syarat-syarat
tersebut adalah ikan cupang hias.
Untuk
membudiayakan atau mengembangkan ikan cupang hias tidaklah memerlukan
lahan yang luas, cukup menyediakan areal sekitar 5 meter persegi. Di
Wilayah Jakarta Pusat budidaya ikan cupang ada yang dilakukan diatas dak
rumah dan dipekarangan yang relatif sempit, dengan menggunakan wadah
bekas ataupun kolam bak semen atau akuarium. Ikan ini relatif mudah
dipelihara dan dibudidayakan, karena tidak memerlukan pakan khusus.
Pakan ikan untuk benih biasanya digunakan pakan alami berupa kutu air
atau daphnia sp. yang dapat ditemukan di selokan yang airnya tergenang.
Untuk induk cupang digunakan pakan dari jentik-jentik nyamuk (cuk).
Untuk pertumbuhan anak ikan bisa diberi kutu air dan diselingi dengan
cacing rambut, akan lebih mempercepat pertumbuhan anak ikan.
Wadah Budidaya
Pada
umumnya wadah pemeliharaannya adalah bak semen atau akuarium yang
ukurannya tidak perlu besar yaitu cukup 1 x 2 m atau akuarium 100 x 40 x
50 cm, sedang wadah perkawinannya lebih kecil dari wadah pembesaran,
yang bisa digunakan antara lain : baskom, akuarium kecil atau ember
dapat dipakai untuk memijahkan ikan.
Ciri-ciri khusus
Ciri-ciri
khas yang dimiliki oleh ikan cupang hias jantan adalah selain warnanya
yang indah, siripnya pun panjang dan menyerupai sisir serit, sehingga
sering disebut cupang serit. Sedangkan ikan betina warnanya tidak
menarik (kusam) dan bentuk siripnya lebih pendek dari ikan jantan.
Ciri ikan jantan untuk dipijahkan :
Umur ± 4 bulan
Bentuk badan dan siripnya panjang dan berwarna indah. Gerakannya agresif dan lincah. Kondisi badan sehat (tidak terjangkit penyakit).
Ciri-ciri ikan betina :
Umur telah mencapai +- 4 bulan
Bentuk badan membulat menandakan siap kawin. Gerakannya lambat. Sirip pendek dan warnanya tidak menarik. kondisi badan sehat.
Pemijahan dan perawatan ikan
Setelah induk cupang hias dipersiapkan begitu pula dengan wadahnya maka langkah selanjutnya adalah melakukan pemijahan :
| |||
| |||
Pembesaran anak
| |||
| |||
Pasca Panen
| |||
Pasca
panen yaitu setelah ikan cupang hias mencapai 1 bulan sudah dapat
dilakukan pemanenan sekaligus dapat diseleksi atau dipilih. Ikan yang
berkwalitas baik dan cupang hasil seleksi dipisahkan dengan ditempatkan
ke dalam botol-botol tersendiri agar dapat berkembang dengan baik serta
menghindari perkelahian. Setelah usia 1,5 sampai 2 bulan cupang hias
mulai terlihat keindahannya dan dapat dipasarkan.
Sumber :
14 Mei 2009
Sumber Gambar :
|
TIPS PEMELIHARAAN IKAN CUPANG
Menangani Ikan Cupang yang Sakit
- Siapkan Air 1/2 Liter.
- Garam dapur atau Garam ikan (2 sendok makan).
- Bliz Id atau Methaline blue (5 tetes).
- Tetra Clor 5 kapsul .
- Pomate 1 mg.
- Semuanya diaduk menjadi satu didalam botol aqua 1/2 liter.
- Botol aquanya tutupnya dilubangi dan ditaruh selang.
- Kemudian air yang ada di akuarium/ dibotol aqua diberikan 2 tetes saja setiap akuariumnya
Ikan anda akan berangsur-angsur sembuh dan menjadi sehat
*Teknik tersebut dapat diberikan kepada ikan cupang sehat untuk pencegahan atau ikan yang sedang bertelur, agar anak dari ikan yang bertelur itu tidak ada yang mati.
Cara Memilih Ikan Cupang yang Berkualitas
Tips yang kedua ini berisi bagaimana rekan-rekan sesama pen"cupang_Mania" kita harus pandai-pandai dalam hal memilih ikan yang berkualitas,oleh sebab itu tips yang kedua ini harap dibaca dengan baik-baik dan seksama.sudah siap?????
1. Pilihlah ikan yangekornya lebar dan seritnya tebal, jangan yang tipis (karena jika tipis mudah terkena penyakit,dan akibatnya seritnya akan menjadi keriting).
2. Bentuk ekor kalau bisa 180 derajat (biasa disebut a Half Moon), karena perkembangan ekornya akan memanjang (usahakan jangan memilih yang ekornya kurang lebar),karena sewaktu ikan itu berkembang manjadi besar antara ekor dan siripnya ada celah sehingga kurang bagus.
3. Bentuk ekor seritnys harus sama dan rapi.
4. Letak Ekor dengan badan ikan harus ditengah benar-benar seimbang, jangan agak menjorok ke atas.
5. Pilihlah ikan yang badannya besar, jangan yang memanjang, karena memanjang maka pada saat ikan itu berkembang menjadi besar antara ekor dan siripnya akan ada celah.(kurang rapat)
6. Pangkal ekornya harus tebal, jika tipis maka pada saat perkembangan ikannya tidak menambah lebar dari ekornya.
7. Pilihlah ikan yang sering/senang bermain di dasar atau tengah air, karena kalau ikan yang sering bermain di atas kemungkinan ekor yang lebar tersebut urat dari seritnya tersebut akan patah.
8. Jika ikan yang kita sukai sering bermain di permukaan air, caranya agar ikan tersebut tidak bermain di atas adalah sekat yang untuk menutup akuarium ditutup setengah saj (dari atas ketengah), jadi yang terlihat hanya dari bagian tengah ke bawah.
9. Jika kita memilih ikan warna kombinasi, kalau bisa warna di ekor dan disiripnya sempurna (Tidak berantakan=rapi).
10 Begitu pula bila memilih ikan warna dasar, jangan ada warna lain dari ikan tersebut kalau bisa dasinya tersebut juga harus sama dengan warna ikannya. Biasanya ikan dalam kategori warna dasar dasinya berwarna merah.
11 Pilihlah ikan yang serit di siripnya atau ekornya jangan ada yang transparan. (Adhecyber Peutua)
Sumber :
14 Mei 2009
Sumber Gambar :
http://www2.kompas.com/photos/KABAR%20NEGERIKU/ikan_cupang18.jpg
No comments:
Post a Comment