kargozari , Pak cecep di negeri jauh
Saya lihat waktu kami ke spanyol, saya lihat orang-orang islam dari
marokko, maghribi.
Di Marokko Quran ini sudah membudaya. Ketika kami ke
morokko kami lihat setiap bada maghrib dan bada subuh seluruh mesjid
membaca al quran bersama secara berurutan. Setiap hari membaca 1 juz
bersama-sama sehingga dalam 1 bulan mereka sudah biasa mengkhatamkan Al
Quran. Ketika kami berjaulah baru kami baca ayat pendek mereka yang
meneruskan bacaannya anak-anak muda sudah hafal Quran, banyak sekali
kami temui di spanyol. Di bulan puasa biasa bagi mereka terawih baca 1
juz. Semangat Ibadah mereka sangat tinggi, ini di negeri kafir,
bagaimana dengan kita disini yang kononnya muslim terbesar. Di negeri
kafir penuh dengan kemaksiatan, mereka bisa sholat terawih bacaan
Qurannya 1 juz.
Ketika kami di Barcelona di markaz tabligh yang konon
baru dibangun tahun 1987 agama berkembang pesat. Padahal dulunya kalau
orang muslim mengucapkan salam saja bisa marah orang karena merasa
panggilan kampungan begitu. Namun asbab ada kerja dakwah kini di
Barcelona sholat dzuhur saja ramainya sama seperti sholat jumat. Sebelum
tabligh datang, dulu orang-orang Maroko di Barcelona tidak sholat,
namun asbab tabligh alhamdullillah, dikota maksiat orang-orang tetap
menjaga sholat berjamaahnya. Walaupun kita sedang jaulah orang-orang di
bar di tempat-tempat ngopi tapi ketika kita datangin waktu jaulah mereka
mendengarkan dengan baik.
Kalau di Spanyol ini banyaknya orang Marokko, lain lagi di Portugal orang islam banyaknya orang Afrika dari Mozzambiek. Mereka membangun mesjid besar dan megah, setiap malam mereka menjamu orang buka dan makan malam sekitar 400 orang setiap harinya. Luar biasa semangat mereka dalam beribadah dan bersedekah. Bahkan kita kira pemerintah mereka yang kononnya tidak menyukai islam, pemerintahan kafir, ternyata mereka justru senang dengan orang islam, bahkan ikut nyumbang dalam membangun mesjid. Hubungan mereka orang islam dengan pemerintah ternyata baik ini karena akhlaqnya bagus, tidak membuat kekacauan sehingga pemerintah sana senang. Disana, Portugal, pemerintahnya memberikan banyak kemudahan-kemudahan dalam menjalankan usaha dakwah. Ini karena mereka melihat orang-orang yang ada salam usaha dakwah ini orangnya baik-baik tidak menganggu politik ataupun yang lainnya, umum jalankan usaha agama saja. Demikian asbab bermujahaddah dijalan Allah sehingga Allah bukakan kemudahan-kemudahan dalam usaha dakwah ini.
Kalau di Spanyol ini banyaknya orang Marokko, lain lagi di Portugal orang islam banyaknya orang Afrika dari Mozzambiek. Mereka membangun mesjid besar dan megah, setiap malam mereka menjamu orang buka dan makan malam sekitar 400 orang setiap harinya. Luar biasa semangat mereka dalam beribadah dan bersedekah. Bahkan kita kira pemerintah mereka yang kononnya tidak menyukai islam, pemerintahan kafir, ternyata mereka justru senang dengan orang islam, bahkan ikut nyumbang dalam membangun mesjid. Hubungan mereka orang islam dengan pemerintah ternyata baik ini karena akhlaqnya bagus, tidak membuat kekacauan sehingga pemerintah sana senang. Disana, Portugal, pemerintahnya memberikan banyak kemudahan-kemudahan dalam menjalankan usaha dakwah. Ini karena mereka melihat orang-orang yang ada salam usaha dakwah ini orangnya baik-baik tidak menganggu politik ataupun yang lainnya, umum jalankan usaha agama saja. Demikian asbab bermujahaddah dijalan Allah sehingga Allah bukakan kemudahan-kemudahan dalam usaha dakwah ini.
Lain lagi di perancis, Jaulah kedua lebih banyak dibanding dari jaulah pertama, beda dengan di Indonesia yang jaulah pertamanya lebih banyak dibanding jaulah keduanya. Ini karena banyak mesjid di Indonesia menjalankan mesjid di jaulah pertama tapi jaulah keduanya tidak. Kalau di perancis mereka menggunakan cara misalnya ada 8 orang di mesjid jaulah pertama, maka semuanya akan bergerak bersama-sama. Tetapi kalau jaulah kedua di perancis ini, yang 8 orang dibagi 4 rombongan dibagi per 2 orang untuk jaulah kedua. Di perancis karena jarang mesjid maka caranya mereka gelar tikar dibawah pohon, lalu waktu adzan mereka jaulah ke flat-flat. Alhamdullillah mereka yang ditaman dan dijalan-jalan, mereka berdatangan, mendengar bayan.
Para taskilan, mereka dibawa
kebawah pohon seperti piknik untuk di iqrom. Waktu sholat berjamaah
mereka berbondong-bondong ikut sholat dibawah pohon. Mereka terus
menerus sholat dibawah pohon akhirnya Allah ubah keadaan sehingga kini
mesjid bertambah menjadi ribuan mesjid. Sekarang total kurang lebih
mesjid di perancis ada 3500 mesjid.
Jangan kita kecil hati bahwa kita ini lemah banyak kekurangan sementara penduduk manusia miliaran bagaimana mungkin ? Kita harus ambil pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim AS. Ketika Nabi Ibrahim AS dibakar oleh Namrud Laknatullah Alaih, ada seekor burung kecil bawa air di paruhnya terbang tinggi diatas apinya membawa air bolak balik agar api padam. Malaikat bertanya, “Apa yang kamu kerjakan wahai burung ?” burung menjawab, “sedang berusaha memadamkan api yang membakar kekasih Allah, ibrahim AS.” Malaikat bilang apa manfaatnya membawa air sedikit itu untuk mematikan api yang demikian hebat, belum sampai ke api sudah menguap. Kata burung biar saja tidak apa-apa, yang penting kata burung nanti di akherat ketika Allah bertanya kepadanya, “Wahai Burung adakah kamu menyaksikan kekasihku dibakar, lalu apa yang kamu lakukan ?” Maka aku akan menjawab, “Ya Allah aku hanya bisa membawa sedikit air saja di paruh aku menurut kemampuanku saja, mudah-mudahan dengan amalku yang sedikit ini bisa diterima.” Jadi jangan lihat besar kecilnya dunia kita tapi lihatlah seberapa kemampuan kita. Allah tidak melihat hasil dalam usaha agama ini tapi yang dilihat oleh Allah Swt adalah usaha kita.
Jangan kita kecil hati bahwa kita ini lemah banyak kekurangan sementara penduduk manusia miliaran bagaimana mungkin ? Kita harus ambil pelajaran dari kisah Nabi Ibrahim AS. Ketika Nabi Ibrahim AS dibakar oleh Namrud Laknatullah Alaih, ada seekor burung kecil bawa air di paruhnya terbang tinggi diatas apinya membawa air bolak balik agar api padam. Malaikat bertanya, “Apa yang kamu kerjakan wahai burung ?” burung menjawab, “sedang berusaha memadamkan api yang membakar kekasih Allah, ibrahim AS.” Malaikat bilang apa manfaatnya membawa air sedikit itu untuk mematikan api yang demikian hebat, belum sampai ke api sudah menguap. Kata burung biar saja tidak apa-apa, yang penting kata burung nanti di akherat ketika Allah bertanya kepadanya, “Wahai Burung adakah kamu menyaksikan kekasihku dibakar, lalu apa yang kamu lakukan ?” Maka aku akan menjawab, “Ya Allah aku hanya bisa membawa sedikit air saja di paruh aku menurut kemampuanku saja, mudah-mudahan dengan amalku yang sedikit ini bisa diterima.” Jadi jangan lihat besar kecilnya dunia kita tapi lihatlah seberapa kemampuan kita. Allah tidak melihat hasil dalam usaha agama ini tapi yang dilihat oleh Allah Swt adalah usaha kita.
Nabi
Nuh AS 950 tahun dakwah siang malam tapi yang dapat hidayah cuman 80
orang saja, tapi Nabi Nuh AS tidak dianggap gagal oleh Allah SWT.
Walaupun dilempari batu tapi usahanya tidak berhenti. Maka Insya Allah
kita niatkan ambil bagian dalam Takaza Agama ini.
No comments:
Post a Comment