Sebutan samurai yang dialamatkan
pada pedang jepang merupakan salah kaprah. Samurai sendiri adalah
sebutan untuk Japanese warrior. Sedangkan yang dimaksud pedang itu
disebut dengan Ken. Untuk memudahkan para pembaca sekalian maka untuk
menyebut pedang pada tulisan ini digunakan istilah pedang samurai.
Pedang samurai sendiri
di jepang dibagi dalam banyak jenis. Pembagian jenis-jenis pedang
berdasarkan ukurannya. Setiap pedang diukur dengan ukuran "Shaku"
dimana 1 shaku berarti sekitar 30 cm. Berikut ini jenis-jenis pedang
samurai yang dikelompokkan berdasar panjangnya
1. Tanto
Anda
pernah melihat Film Goemon, anda pasti mengetahui pedang ini. Pedang
ini dibawa oleh putri sebagai pertahanan diri. Ukuran pedang ini
sekitar 25 cm, masuk kategori pisau.
Penggunaannya biasanya untuk menusuk tiba-tiba. Perempuan Jepang jaman dulu membawa tanto di balik obi (ikat pinggang kimono) untuk self defence ataupun untuk spontan attack.
Penggunaannya biasanya untuk menusuk tiba-tiba. Perempuan Jepang jaman dulu membawa tanto di balik obi (ikat pinggang kimono) untuk self defence ataupun untuk spontan attack.
2. Wakizashi
Anda
penggemar Final Fantasy, pasti tidak asing dengan tokoh Yojinbo.
Pendekar pedang yang mampu membelah apa saja. Salah satu serangannya
ada wakizashi. Wakizashi merupakan jenis pedang samurai dengan panjang
antara 30-60 cm, para samurai biasa menggunakannya sebagai secondary
weapon.
3. Kodachi
Kodachi senjata kesayangan Aoshi Shinomori anggota Jupon Gatana dalam serial manga Samurai X. Kodachi lebih panjang dari wakizashi, tetapi lebih pendek dari katana. Biasa digunakan sebagai perisai dalam hand - to - hand combat.
Karena tidak sepanjang katana (kurang dari 2 shaku) maka tidak menyalahi aturan membawa pedang di zaman Edo sehingga boleh dibawa oleh orang biasa (dulu cuma samurai yang boleh bawa pedang). Pedangnya lebih melengkung dari wakizashi. Pedang ini cukup ringan sehingga memudahkan penggunanya bergerak lincah.
4. Katana
Katana merupakan pedang khas ninja. Setiap ninja mempunyai katana dipunggung mereka. Anda penggemar film Ninja Hatori, pasti tidak asing dengan Pedang ini. Pedang ini merupakan pedang umum dengan panjang antara 70-80 cm.
Tipe single-edge dan melengkung. selain dipakai ninja, pedang ini juga dibawa oleh kaum samurai untuk merepresentasikan status sosialnya. Biasanya dibawa berpasangan dengan wakizashi atau tanto yang digunakan untuk close-quarter combat dimana katana digunakan untuk open-quarter combat.
5. Tsurugi
Pedang yang tak serupa dengan jenis pedang yang lainnya. Pedang ini tidak melengkung tapi lurus seperti pedang korea. Tsurugi merupakan pedang tipe broadsword, lebih berat dibanding pedang yang lainnya. Sangat cocok digunakan untuk mengahadapi musuh bertameng maupun berarmor tebal.
6.Chokuto
Sama seperti katana, hanya saja tidak melengkung tetapi lurus. Ditemukan sebelum jaman Heian sebelum orang Jepang menemukan teknik melengkungkan pedang (yang ternyata unik caranya).
Karena pedangnya lurus sulit digunakan dan jarang dipakai dalam pertempuran. Setelah ditemukannya katana, chokuto masih tetap diproduksi tetapi kebanyakan berfungsi sebagai ceremonial sword.
7. Ninja-to
Pedang para ninja, selain katana, ninjato merupakan pilihan para ninja. Ringkas dan ringan membuat pedang ini mudah untuk dimasukkan kedalam baju. Perbedaan mendasar antara katana dan ninja-to terletak pada sesainnya. Ninjato tidak melengkung seperti katana tetapi lurus.
8. Nodachi & Odachi
Pedang yang sangat panjang. Merupakan pedang terpanjang dengan panjang hampir 80 cm. Pedang ini tidak cocok untuk close combat karena ribet dengan ukurannya.
Pedang ini digunakan untuk membelah pasukan berkuda beserta kudanya. Dalam serial manga Samurai deeper Kyo, ia menggunakan pedang tipe ini. Walaupun sebenarnya tidak cocok untuk close combat. Pembuatan pedang ini termasuk dalam kategori sulit, sehingga pedang ini merupakan pedang langka.
9. Nagamaki
Pedang dengan panjang mata pedang dan gagang yang sama. Termasuk dalam katagori belati, Digunakan untuk serangan mendadak. Penggunaan pedang ini tidak seefisien Tanto. Tapi pedang ini memilki keindahan lebih.
No comments:
Post a Comment