
1. Gaji dan Tagihan Telat Dibayar atau Tidak Dibayar Sama Sekali
Ini sudah jelas. Tapi pertanda lain adalah bila perusahaan melakukan cost cutting besar-besaran di berbagai sektor, termasuk bonus dan benefit yang biasa Anda terima, kini menghilang. Walau ada kemungkinan bahwa ini hanya imbas dari permasalahan finansial sementara, begitu Anda mendengar bahwa bonus ditiadakan atau slip gaji telat dibagikan, tidak ada salahnya Anda menanyakan ke kolega Anda di departemen keuangan bila perusahaan sedang bermasalah.
2. Tidak Ada Pergerakan Sumber Daya Manusia
Anda boleh mulai was-was jika banyak pegawai mulai dipecat atau meninggalkan perusahaan, tapi posisi kosong dibiarkan tetap kosong dan terlebih lagi, tampaknya tidak ada urgensi untuk mengisinya dengan talenta baru.
Perusahaan yang terus berkembang seharusnya selalu membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Bila tidak, bisa jadi perusahaan sedang dalam kondisi stagnan atau sedang terbentur masalah besar. Keduanya merupakan alasan cukup bagi Anda untuk mempertimbangkan masa depan Anda di sana.
3. Atasan Anda ‘Melarikan Diri’
Gejala awalnya dapat Anda amati dari perombakan manajemen dan meeting manajemen senior yang semakin sering diadakan. Siapa lagi yang lebih cepat tahu tentang keadaan perusahaan yang sebenarnya dibanding mereka yang berada di atas? Jika para top management di kantor Anda mendadak rutin mengadakan meeting misterius berjam-jam tanpa karyawan lain tahu apa yang sedang dibicarakan, Anda boleh saja curiga. Dan ketika mereka yang menduduki posisi lebih tinggi dalam hierarki perusahaan mulai meninggalkan posisi mereka dan yang kurang kualifikasi ditempatkan sebagai gantinya, sudah saatnya Anda bertanya-tanya: mengapa?
4. Perusahaan Kehilangan Arah
Hari demi hari, Anda tidak yakin apa sebenarnya yang Anda lakukan, apa yang Anda kejar, dan target yang ingin dicapai perusahaan. Tidak adanya pembahasan jelas mengenai strategi untuk tetap bersaing dengan kompetitor di pasaran produk tentu membuat pegawai luntang-lantung, terlebih jika ide yang disampaikan dari bawah untuk revitalisasi perusahaan terus ditolak. Perusahaan dengan kepemimpinan yang 'lesu' cukup untuk menjadi lampu merah bagi Anda untuk segera meninggalkannya.
Sebelum Anda panik, ada baiknya Anda menermati dulu berita yang beredar baik dalam kantor maupun luar kantor, dari kondisi pasar hingga laporan media. Jika apa yang Anda temukan mendukung kecurigaan Anda, jangan ragu untuk mempertimbangkan kesempatan kerja baru di perusahaan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar