Anda sedang duduk menunggu pesawat yang akan boarding atau antrean dokter yang masih cukup panjang. Anda mengeluarkan Glyph dari tas, dan mengenakan perangkat head-mounted display (HMD) itu di kepala. Selanjutnya tinggal memilih: mau bermain game atau menonton video.
Keduanya sama-sama mengasyikkan.
Sebab, perangkat yang berbentuk seperti kacamata ski itu membuat Anda
merasakan sensasi seperti sedang menonton TV berukuran 80 inci.
Itulah yang ada dibayangan Edward Tang, CEO perusahaan bernama
Avegant. Avegant bersiap melepas Glyph ke pasaran dengan banderol harga
USD499. Glyph adalah perangkat HMD yang menggunakan teknologi yang
disebut
virtual retinal display (VRD). Sebanyak 2 juta cermin mikro memproyeksikan cahaya langsung ke mata dan memberi kesan ruang.
Klaim Tang, sensasi menggunakan Glyph seperti saat Anda sedang
melihat keluar jendela. ”Mata Anda tidak akan lelah. Anda juga tidak
jadi mual atau sakit kepala,” katanya. Gejala mual dan pusing memang
sering dijumpai oleh orang yang mengenakan perangkat HMD.
Keuntungan lain teknologi VRD adalah sangat ringat lantaran tidak
memiliki layar LCD di dalamnya, hemat konsumsi daya, serta mampu
memproyeksikan gambar beresolusi tinggi. Glyph akan dikenalkan lewat
kampanye di
Kickstarter.com mulai hari ini.
Glyph memang menjadi salah satu perangkat HMD tercanggih saat ini.
Tapi, sebenarnya pasar HMD sudah memanas sejak tahun lalu. Rata-rata
perangkat HMD yang ada di pasar menggunakan layar LCD untuk memberikan
kesan stereoskopik atau tiga dimensi.
Menariknya, pemicu memanasnya pasar HMD ini justru video game. Mengapa? Karena para
gamer terus berupaya mencari cara untuk membuat bermain game lebih realistis. Antara lain dengan memadukan pengalaman
virtual reality.
Oculus
Rift adalah salah satu perangkat yang membuat heboh pasar HMD.
Kreatornya, Palmer Luckey, mendapat pendanaan hingga USD2.5 juta (Rp25
miliar) di situs
Kickstarter.com dan tambahan USD16 juta (Rp160 miliar) dari investor. Di
Consumer Electronic Show (CES) 2014 kemarin mereka juga sudah berpameran dan mendapat respon yang sangat positif.
Palmer sedang menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak untuk segera membawa perangkat ini bisa dinikmati secepatnya oleh para
gamer. Saat ini masih dalam tahap purwarupa khusus untuk developer.
Pameran CES 2014 di Las Vegas kemarin juga semakin menegaskan
bagaimana perangkat HMD ini semakin populer. Semakin banyak vendor yang
berani memamerkan perangkat HMD mereka. Perusahaan fashion dan kacamata
Oakley, misalnya, mengenalkan varian terbaru dari kacamata ski yang
telah dibenamkan sensor dan komputer. Kacamata tersebut dapat mengukur
kecepatan, ketinggian, navigasi, bahkan pesan teks dan memutar musik
dari
smartphone.
Selain Oakley ada GameFace Labs yang sedang mengembangkan purwarupa perangkat
virtual reality nirkabel yang bisa dimainkan dengan DualShock 3 (
gamepad
untuk PlayStation 3). Di dalamnya produk HMD mereka ada panel LED
berukuran 5,2 inci dan prosesor Tegra 4. Perangkat tersebut berbasis
Android, dan segera dirilis tahun ini.
Tapi, yang paling banyak mengundang sorotan adalah perangkat HMD
keluaran Sony. Di CES 2014, Sony menunjukkan perangkat yang disebut
HMZ-T3Q. Ketika dikenakan, perangkat HMD tersebut membuat penggunanya
seperti melihat layar virtual sebesar 750 inci. Di dalamnya sudah
dibekali sensor pelacak gerakan (kepala). Seandainya menoleh ke kanan
atau ke kiri, maka pandangan di layar juga ikut berubah.
“HMD adalah bioskop di kepala Anda,” ungkap Michael Fasulo, presiden
dan COO Sony Electronics dalam pidatonya di CES. Belum ada kabar kapan
HMZ-T3Q akan dirilis dan berapa harganya. Namun, HMZ-T3Q krusial bagi
Sony untuk memberikan nilai tambah konsol PlayStation 4 mereka agar
bersaing melawan Xbox One.
Menurut laporan yang dirilis oleh Transparency Market Research pada
September 2013 silam, pasar global HMD diperkirakan bakal mencapai
USD9,2 miliar pada 2019 mendatang. Padahal, pada 2011 nilainya
diperkirakan hanya USD342,7 juta. Laju pertumbuhan pasar HMD dari 2013
hingga 2019 sangat tinggi, diperkirakan mencapai 55,3 persen.
Transparency Market Research menilai, tingginya permintaan terhadap
HMD disebabkan oleh munculnya komputer yang kian portabel, teknologi
display yang semakin baik, serta permintaan tinggi dari industri
healthcare. Perangkat HMD biasa digunakan untuk membantu dokter melakukan operasi atau aktivitas medis tertentu.
Helm mengakomodir 58 persen pendapatan total pasar HMD pada 2012.
Meski demikian, HMD dalam bentuk kacamata diperkirakan bakal jadi tren
baru di masa depan. Amerika Utara masih memimpin, namun justru
pertumbuhan pasar HMD di Asia Pasific yang diperkirakan bakal mencapai
60,7 persen dari 2013 hingga 2019.
Tentang Head mounted display
Definisi
Head mounted display adalah monitor komputer yang dikenakan di
kepala. Bentuknya bisa berupa helm atau kacamata. Di dalamnya telah
dibenamkan perangkat seperti layar atau berbagai sensor tertentu.
Fungsi HMD:
Virtual reality (VR)
Realitas
maya merupakan teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi
dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (
computer-simulated environment). Tujuan perangkat HMD ini agar pengguna bisa merasakan sensasi
virtual reality.
Augmenter Reality (AR)
Realitas bertambah adalah teknologi untuk menggabungkan benda maya
dua dimensi ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga
dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.
Dua tipe perangkat HMD untuk AR adalah opaque HMD dan
see-through HMD
Potensi Pasar
- Pasar global HMD diperkirakan bakal mencapai USD9,2 miliar pada 2019 mendatang. Pada 2011 silam nilainya hanya USD342,7 juta.
- Laju pertumbuhan dari 2013 hingga 2019 diperkirakan mencapai 55,3
persen melalui permintaan pasar yang sangat tinggi terhadap perangkat
HMD.
Pemain Pasar HMD
- eMagin Corporation
- Sony Corporation
- Kopin Corporation
- Rockwell Collins
- Vuzix Corporation
- Seiko Epson Corporation
- BAE Systems Plc
- Elbit Systems Ltd
Penggunaan HMD:
- Pemerintah:
- Bidang Pertahanan, penerbangan militer, militer, angkatan laut
- Konsumen:
- Video gaming, Augmented reality, Virtual reality, otomatisasi, kedokteran, olah raga.
Virtual Retinal Display
Teknologi
baru untuk memproyeksikan cahaya langsung ke retina mata pengguna.
Tergantung pada intensitas cahaya yang dikeluarkan, VRD dapat
menampilkan proyeksi gambar yang penuh atau tembus pandang. Sehingga
pengguna dapat menggabungkan realitas nyata dengan gambar yang
diproyeksikan melalui sistem penglihatannya.